BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

December 16, 2009

Daftar Jenis Kualitas Film

Ada yang suka nonton film?
Atau ada yang suka download film?

Nah, yang sering download-download nih biasanya bakal sering ketemu ama format-format film yang banyak banget jumlahnya. Gue sendiri sering banget download film-film, biasanya film-film eropa atau film-film lama yang belum sempet nonton yang gak ada dirental-rental.. hehe. Nah, seringnya pas mau download nih, kaya yang terakhir kemarin gue lagi search-search Heima nya Sigur Ros, bingung tuh disediain yang format .avi, .mkv, ama dvdrip. Kalo download yang paling kecil sizenya tar takut ancur gambarnya, kalo download yang gede males nungguinnya (even udah pake IDM dengan speed unduh rata-rata 100kbps, tapi yang namanya download film itu tetep, LAMA BOS!)

Ini, sedikit berbagi lag dengan hasil guglang-gugling gue kemana-mana *haha*:

1. CAM
Tipe ini merupakan kualitas terburuk dari sebuah film. Sumber film direkam dari bioskop dengan menggunakan video kamera portabel / handycam. Selain gambarnya buram, suaranya juga buruk, karena banyak noise yang ikut terekam, misal suara penonton. Diantara itu semua yang paling menyebalkan adalah, gambar kadang sering bergerak-gerak, hal ini mungkin disebabkan karena kamera yang digunakan untuk merekam film tersebut bergoyang. Mungkin ketauan kali ya, buru dipindain kameranya hehehe…

2. TELESYNC (TS)
Kualitasnya gambarnya sama dengan CAM, hanya bedanya hanya di suaranya yang agak lumayan, soalnya suaranya direkam lewat line khusus, biasanya di bioskop ada line khusus yang biasanya digunakan untuk orang yang pendengarannya terganggu, nah si pembajak menggunakan media ini.

3. TELECINE (TC)
Kualitas gambar dan suaranya bagus, karena dicopy dari sumber aslinya. Biasanya film ini masih memiliki time counter di atas dan bawahnya layarnya. Gw pernah dapet film jenis ini, waktu itu film ayat-ayat cinta gw dapet 3 minggu sebelum tayang, kualitasnya bagus, namun masih terdapat time counter di atas dan bawah layar film tersebut.

4. SCREENER (SCR)
Film jenis ini biasanya dicopy dari video VHS yang telah resmi di release. Ciri khas film dengan flag ini adalah, masih adanya peraturan undang-undang hak cipta di awal film tersebut. Kualitasnya cukup baik, karena dicopy dari sumber aslinya langsung.

5. DVD-SCREENER (DVDScr)
Sama dengan SCREENER hanya pada tipe ini, data diubah kedalam format DVD.

6. DVDRip
Sumber film di copy dari DVD release resminya. Kualitasnya sangat baik, karena langsung dicopy dari sumber aslinya.

7. VHSRip
Dicopy langsung dari VHS tapenya langsung, biasanya hanya dimiliki oleh film-film olah raga atau bokep .k.a XXX.

8. R5
Sama dengan DVDRip, namun sourcenya berasal dari DVD yang telah release terlebih dahulu di Rusia.

9. TVRip / Episodes
Film dengan jenis ini, biasanya direkam langsung pada saat film tersebut sedang disiarkan. Kualitas bergantung pada stasiun televisi yang menyiarkan, apakah film tersebut disiarkan dalam format high definition atau tidak. Kalau film tersebut disiarkan dengan format high definition, maka kualitasnya akan sangat baik. Contoh untuk flm dengan flag ini adalah film-film serial amerika, misal Heroes, KyleXY, 24, dll.

10. DSRip (Digital Satelite)
Direkam dari transmisi satelite, kualiatasnya baik, biasanya di encode dalam format xvid.

11. PDTV (Pure Digital TV)
Film jenis ini direkam melalui jaringan TV digital dengan menggunakan Tv Tuner yang mendukung format digital. Kualitasnya sangat baik, biasanya di encode dalam format xvid.

12. HDTV (High Definition TV)
Sama dengan PDTV.

13. WORKPRINT (WP)
Merupakan salinan dari film yang belum selesai, bisanya terdapat adegan yang hilang, suara yang tidak beraturan. Kualitas film dengan tipe ini bevariasoi, dari yang paling baik hingga yang paling buruk.

14. DivX Re-Enc
Merupakan film yang disalin dari DVD / VCD aslinya, damun di encode ulang, untuk menghasilkan ukuran yang lebih kecil. Tipe ini sering dijumpai pada dunia underground dan fansub. Contoh film-film anime biasanya tergolong ke dalam jenis ini.

Semoga membantu :)

source: GOOGLE!




December 12, 2009

Mengapa Ikan Berbau Amis?


Orang cenderung menghubungkan bau amis ikan dengan pasar dan restoran karena menurut mereka dimana mereka dapat mencium bau amis ikan? Akan tetapi ikan tidak harus bau amis, apabila ikan tersebut benar-benar segar.

Ketika baru beberapa jam di angkat dari air, ikan, kerang dan udang tidak akan mengeluarkan bau. Mungkin masih ada aroma laut yang segar, tetapi bau yang tidak menyenangkan. Ketika bahan makanan asal laut ini mulai mulai mengurai, barulah aroma amis merebak ke mana-mana. Dan ikan mengurai atau membusuk jauh lebih cepat daripada daging-daging jenis lain. Daging ikan, otot ikan terbuat dari jenis protein yang berbeda dibandingkan dengan daging sapi dan ayam, misalnya. Daging ini mengurai lebih cepat, tidak hanya karena dimasak, tetapi juga karena aksi enzim-enzim dan bakteri. Bau amis ikan berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai senyawa belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam amino.

Hidung manusia kebetulan peka terhadap bahan-bahan kimia. Bau tersebut sudah muncul jauh sebelum bahan makanannya sendiri menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi, maka bau amis sedikit hanya ikan tidak segar, atau senikmat kalau baru diambil dari laut, tetapi tidak selalu berarti bahwa ikan itu berbahaya.

Alasan kedua mengapa ikan lebih lekas membusuk daripada daging lain karena di alam bebas-ikan memiliki kebiasaan menyantap ikan-ikan lebih kecil (Hukum rimba juga berlaku di bawah sana).Oleh sebab itu mereka melengkapi dengan enzim-enzim pencernaan yang efektif sekali untuk mencerna daging ikan. Setelah ikan ditangkap, jika enzim ini yang keluar dari usus akibat penanganan yang kasar, enzim tersebut dengan cepat bekerja pada daging ikannya sendiri. Itu sebabnya, ikan yang isi perutnya telah dibersihkan akan lebih tahan lama daripada yang masih utuh.

Alasan ketiga, bakteri pembusuk dalam dan pada ikan lebih efisien dibandingkan pada hewan darat karena bakteri tersebut dirancang untuk hidup di laut yang dingin. Hangatkan sedikit saja, bakteri itu akan bekerja lebig giat, untuk menghentikan kerja kotor mereka kita harus mendinginkan ikan lebih cepat dan lebih cermat daripada mendinginkan daging hewan berdarah panas. Itu sebabnya es merupakan teman nelayan yang paling baik. Es tidak hanya menurunkan temperatur, tetapi menjaga agar ikan tidak menjadi kering. Ikan tidak mau kekeringan, bahwa setelah mereka “meninggal menjadi jenasah ikan”.

Alasan ke-empat, pada umumnya daging ikan mengandung lebih banyak lemak tidak jenuh daripada daging hewan darat. Itu sebabnya kita lebih menghargai makanan hasil laut di zaman sarba antikolesterol ini. Akan tetapi lemak tidak lemak jenuh lebih lekas menjadi tengik (karena teroksidasi) dibanding lemak jenuh yang juga lebih lezat pada daging sapi, misalnya. Oksidasi terhadap lemak mengubah mereka menjadi asam organik berbau tidak sedap, yang pada gilirannya menambah aroma yang tidak sedap. Jika Anda tidak tahan dengan bau di restoran makanan hasil laut, sebaiknya Anda lekas-lekas mencari hamburger atau ayam goreng.

taken from: here